...INGIN KU LAGUKAN SEINDAH SYAIR...

Diari Baru  

Thursday, January 31, 2008


dan apabila sampai tikanya
akan ku mulakan cerita baru
dairi kehidupan seorang ibu
yang getirnya
bagai air sungai mengalir tiada putusnya
demi bahagia sebuah keluarga
demi jayanya sebuah impian

AddThis Social Bookmark Button


Akan Adakah...  

Wednesday, January 30, 2008

akan adakah waktu
sepi seindah semalam
dalam kehidupan
yang bakal dilalui
demi upaya yang kian pudar
mampukah lagi menyiram waktu nan kelam
tiada yang ada bagai sisipan memori senja
suara yang tak kedengaran seakan tersenyum
mengikut langkahnya kaki beralun irama
yang seiring renungan sayu

akan adakah waktu
kala senyum tanpa makna
yang tiada akan wujud selamanya
derai ombak pilu mengalir lesu
tak kala semilir bayu berlalu
membawa pergi sebuah impian
dan harapan
yang menjadi kenangan...

AddThis Social Bookmark Button


Bicara Bulan  

Sunday, January 20, 2008



semalam...
bicara aku bersama bulan
tika sinarnya mencelah awan
tika sendu hati ku rawan...
ku tanya bulan...
"perlukah aku teruskan"
kata bulan..."entah...fikirkanlah"
lalu kutanya lagi pada bulan...
"bagaimana kalau aku merantau lagi"
tapi jawab bulan...
"kenapa perlu pergi lagi?
...telah terlalu lama kamu berpergian
...tidak penatkah kamu
...tak cukupkah apa yang kamu ada"
ku jawab bulan...
"aku masih merajuk lagi
...tiada siapa sayang pada ku
...dan lagi...impian ku masih belum tercapai
...sungguh aku amat lelah"
kata bulan...
"jangan begitu,
...ada lagi yang menyayangi mu...
...tau tak siapa?..."
ku tanya bulan..."siapa?"
kata bulan...
"Allah Yang Satu"

tersentuh aku dalam khayalan
airmata menitis perlahan
amat perit bila ku kenang
sungguh...
tiada yang lain selain DIA
mengingatkan aku pada cinta kasihNYA

AddThis Social Bookmark Button


Sekadar Bisikan  



biarpun sekadar bisikan
hasrat hati yang suci
namun ku tahu kini
keikhlasan dan kejujuran itu
tidak selalu membawa kebaikan
kerna sering disalah ertikan

biarpun sekadar bisikan
rasa hati yang bergetar
sungguh tidak ku duga
begini akhirnya persahabatan
berlalu pergi tanpa pesan

biarpun sekadar bisikan
yang tercurah dalam tulisan
namun masih ku ingat
akan segala pesanan
segala cerita akan ku simpan
dalam hati sebagai kenangan
bagai sebuah lagenda
penipulara seorang insan

biarpun sekadar bisikan
menyampai hasrat hati
namun aku redha
dia takkan kembali
kerna hatinya telah mati
tidak bisa dipujuk lagi

biarpun sekadar bisikan
kudoakan jua kebahagian
dan kesejahteraan untuk mu teman
bagai adik yang sangat ku sayang
kelak nanti bila berteman
khabarkanlah
hantarlah utusan
sebagai tanda sebuah ingatan

AddThis Social Bookmark Button


Maafkan Aku  

Wednesday, January 16, 2008

maafkan aku
mungkin aku yang bersalah
kerana cuba menjadi ikhlas
tanpa sangka ku
ia menjadi punca sengketa
tanpa ku duga
ianya telah lama
masing masing memendam rasa
menahan rasa luka

maafkan aku
kerana berkata kata
kerana aku jua
masing masing tersalah sangka
siapa yang sangka
akan begini jadinya
kerana aku ingin setia
dan tidak mahu berpura pura
ingin berterus terang
dalam semua perkara
namun tidak pula ku duga
ianya sia sia belaka
dan hanya menjadi punca
perang di alam cyber

maafkan aku
untuk ke akhir kali
kerna aku mungkin kan pergi
mengundur diri membawa hati
mungkin berjumpa dilain kali
setelah luka pulih kembali
setelah kembara berlalu pergi
setelah dapat apa dicari
kita bertemu dilain kali

AddThis Social Bookmark Button


Teman Sejati  

aku dipandang sepi
tiada yang sudi lagi
berteman dengan ku disini
sepertinya mereka membawa diri
meninggalkan aku yang sedang sunyi
meratap sedih dikala sendiri

apakah salah ku
apakah dosa ku
dimana silap ku

tidak ku tahu mengapa
mereka menjauh dari ku
merenung ku pun tidak sudi
bertambah hiba hati ini
bertambah luka jiwa ini
ahh...pergilah
jangan pandang pada ku lagi
jangan berpaling pada ku lagi
aku pun tidak sudi lagi
ada baiknya aku menyendiri
agar tidak disakiti lagi

sungguh...aku terasa
kata kata mu amat berbisa
bagai sengaja mencari sengketa
tiada bukti menjadi punca
lalu pergi tanpa kata
ahk...biarlah...pergilah
apalagi yang dapat ku kata
tiada madah hiasan bicara
tiada penawar pengubat jiwa
namun...ingatlah
satu hari nanti
kiranya terbuka hati
untuk mu datang kembali
aku sentiasa menanti
menerima mu seikhlas hati
kerana engkau teman sejati

AddThis Social Bookmark Button


Buat Teman  

Tuesday, January 8, 2008



Dan aku merenung jauh
awan berlalu ditiup bayu
tika mentari mencecah bumi
hangat terasa udara pagi
dan hati bagai ditusuk duri
pergi mu tanpa ku sedari
semakin jauh langkahnya kaki
tiada lagi penghibur hati
tiada tawa penyeri hari

kembali mu tidak ku nanti
pergi mu tidak ku cari
hingga sirna mencelah awan
di kala ombak menghempas pantai
deru angin bertiup lembut
longlai langkah mu berlalu pergi
membawa bersama luka dihati
tanpa dia hidup mu sepi
carilah bahagia bagai diimpi
itulah doa yang ku iringi
moga bahagia ke akhir nanti

kan ada waktu jika kau datang
sapalah aku jangan keberatan
kerna kamu adalah bayang
seorang teman yang sangat ku sayang
bagai anak yang ku kandungkan
kata bicara terlalu sopan
seringkali memberi pandangan
yang sentiasa memberi ilham
tika aku dalam kegelapan
kau beri sinar harapan
amat indah bila ku kenang

AddThis Social Bookmark Button


Ingin Ku  

Monday, January 7, 2008

ingin ku daki puncak yang tinggi
mengikut hela langkah nya kaki
dalam diam aku menyepi
dalam kelam langkah terhenti
ada rasa wujud dalam diri
hanya terlihat dengan matahati
perginya tak kala hilang mentari
mungkin tak kan kembali lagi

ingin ku selam lautan dalam
dilambung ombak sampan ku karam
lemas aku mencari daratan
namun jauh ku pandang suram
tenggelam aku keseorangan
membawa pergi sebuah harapan
ku tinggal pergi segala impian
hasrat hati yang tidak kesampaian

ingin ku tawan seluruh alam
bagai pahlawan gilang gemilang
namun resah luka masih terasa
parut yang tetap ada hanya menutup rasa
hilang mu tiada gantinya
tawa sendamu tiada tandingnya
gurau mu mengubat jiwa
namun aku tidak mampu membalas kata
aku lenyap dalam sengsara

ingin ku terbang mencecah awan
tapi sayap ku tak dapat bertahan
telah ku pandang pelusuk alam
wujud ku seperti tiada
hadir ku ibarat luka
sakitnya tak terlihat oleh mata
jerit ku tiada suara
kedengaran hanya disudut hati
menusuk hati membakar diri
biar ku ikut langkahnya kaki
menitip kenangan sepi
biar ku bawa bersama mimpi
yang kan hilang
tika datangnya pagi

AddThis Social Bookmark Button


Design by Amanda @ Blogger Buster